Gagal itu, nyebelin. Iya, gagal apapun bentuknya, pastilah menyebalkan sekali. Sudah capek-capek usaha, ehh, ujung-ujungnya gagal. Seolah-olah semesta sedang berkolaborasi membuat kita terpuruk. Pokoknya rasanya bikin malas melakukan apapun. Belum lagi, efek-efek yang ditimbulkan dari kegagalan itu sendiri. Membuat kita pusing, nangis, pokoknya rasanya sampai ingin mati saja. Eitss, segitunya.
Sayangnya, mati tak sesepele itu. Jadi daripada mati, mendingan bangkit lagi! Biarpun gagal mendera, kita harus tetep semangat bangkit lagi ! Karna seperti katanya orang-orang bijak,
“Yang paling penting itu bukan seberapa sering kita jatuh. Tapi, seberapa kuat kita bisa bangkit kembali!”
8 hal ini mungkin bisa menjadi alasan kita untuk teteup semangat biarpun kegagalan mendera. Pokoknya harus teteup semangat, apapun yang terjadi!
1. Percaya Saja, Rencana-Nya pasti Jauh Lebih Baik
Gagal dalam hal asmara itu nyesek, gagal dalam urusan bisnis itu sakit, gagal dalam urusan sekolah itu suram. Apapun jenisnya, gagal itu nggak enak! Bikin pusing luar biasa.
Tapi apa pun planning kita, ketika kita sudah berusaha dan berdoa semaksimal mungkin, kita wajib positive thinking sama Yang Di Atas. Rencana-Nya pasti jauh lebih baik. Mata manusia itu terbatas dalam melihat sesuatu, tapi tentu Ia punya pandangan yang jauh lebih baik.
Bisa jadi asmaramu gagal hari ini. Tapi kamu nggak tahu kan, kalau ternyata ada sosok yang jauh lebih baik yang sudah dipersiapkan Tuhan? Dan kamu baru akan dipertemukan ketika pintu hatimu untuk yang lama sudah tertutup hingga siap menyongsong yang baru yang akan menjadi pendampingmu hingga ke surganya?
Haishhh….
Atau, lain waktu bisnis onlinemu pun tiba-tiba dihapus dari Instagram, padahal folowers-mu sudah ratusan ribu orang.
Santai, mungkin Tuhan sedang menyuruhmu untuk membuat akun dengan cara benar, biar lebih profesional. Siapa tau habis ini orderan besar sedang menantimu!
Yang paling penting jangan menyerah mencari hikmah dari setiap peristiwa.
2. Kita Masih Harus Banyak Belajar
Kegagalan, kerap kali mengindikasikan bahwa kita harus lebih banyak belajar lagi.
Teliti lagi di mana letak kesalahan kita yang menyebabkan kita gagal. Lantas dari situ semua diperbaiki. Jangan biarkan kegagalan kita berlalu begitu saja. Ingat baik-baik penyebabnya, ambil pelajarannya, dan pastikan kedepan, kegagalan semacam itu tak akan terulang lagi.
3. Keluarga Kita Menanti Kita Sukses
Jangan pernah berpikir untuk menyerah. Keluarga kita sangat mengharapkan kita untuk selalu bahagia. Termasuk berhasil melakukan apa yang kita inginkan. Mau jadi apapun kita, keluarga tetaplah keluarga. Tapi, tentu kita tidak pernah mau kan membuat mereka kecewa lantaran melihat kita terpuruk dalam kegagalan? Yuk, bangkit lagi, mulai lagi, merajut asa dari awal lagi, dan buat keluarga kita tersenyum bahagia.
4. Kalau Menyerah, Berarti Kita Kalah
Menyerah pada impian, sama saja kita kalah. Kalah dari kegagalan itu sendiri, kalah dari diri sendiri yang terlalu nyaman pada zona nyaman kata “gagal”.
“Gua nggak bisa. Udah gagal!” Kerap kali kata seperti ini menjadi tameng bagi kita untuk berlindung dari keharusan mencoba kembali.
Ayolah, Mari bangkit lagi! Coba Lagi! Keluarlah dari zona nyaman kegagalanmu!
5. Sama-Sama Makan Nasi, Kita yang Gagal Punya Kesempatan Sama Dengan Mereka yang Berhasil Sukses
“Gue heran? Dia kok, bisa-bisanya melakukan itu ya? Gua aja yang berkali-kali mencoba sudah lelah gak berhasil-berhasil!”
Kadang kala ketika kita melakukan suatu usaha yang sama dengan orang lain, tetapi orang lain tersebut jauh lebih berhasil, kita jadi bertanya-tanya, kok bisa? Adakalanya, hal semacam ini membuat kita minder.
Inipun beberapa kali pernah menimpa saya. Tapi sih, saya mencoba menyemangati diri sendiri:
Minder, hanya membuat kita mudah mengecap diri kita gagal!
So, daripada seperti itu, mending kita pakai untuk menimba ilmu dari dia yang jauh lebih sukses! Tambah wawasan dari luar sebanyak-banyaknya. Sepeprti kata-kata motivator sukses “Amati, Tiru, Modifikasi!” Karena suatu cara tidak selalu pas bagi tiap orang.
Mikir positif aja, “mungkin dia usahanya jauh lebih keras daripada saya, tapi saya nggak tau. Makanya saya musti berusaha lebih keras lagi!”
Yup, sesama manusia, sesama makan nasi, kitapun sama-sama punya kesempatan untuk berhasil!
6. Berhasil Itu Bukan Tentang Seberapa Cepat, Tapi Seberapa Kuat Kita Mampu Menikmati Prosesnya
Hidup bukan balapan lari yang mengharuskan kita untuk secepatnya mencapai garis finish. Memang batas waktu pencapaian itu penting ketika kita membuat sebuah plan. Tetapi plan hidup itu ada campur tangan Tuhan, yang siap membuatnya lebih berwarna. Jadi wajar saja ketika hidup tak seperti balapan lari yang finishnya jelas dan cenderung jalurnya lurus-lurus saja. Hidup itu, lebih flexibel.
Yang tak boleh dilupakan prosesnya. Proses usaha yang kita lakukan! Pekalah untuk sebisa mungkin mengamati dan menikmati setiap prosesnya. Berbahagialah karena kita manusia yang punya mimpi dan tujuan. Pasti di dalam proses pencapaian mimpi itu kita mendapat banyak hal bermanfaat, pengalaman-pengalaman menarik, yang tentu saja ada karena kita pernah menetapkan tujuan.
Jadi ketika kini kita merasa gagal, ingatlah bahwa kita tidak sepenuhnya gagal kok! Banyak hal bermanfaat dan menarik yang sudah kita dapat bukan? Ya itulah proses. Jadi mendingan daripada sekarang merutuki nasib, mending enjoylah dengan proses hidupmu selama ini!
7. Katanya, Habiskan Saja Jatah Gagalmu selagi Muda
Mungkin nasihat ini ada benarnya. Mumpung masih muda, kalau kamu sekarang lagi gagal tak perlu menyesal. Setiap orang punya jatah gagalnya masing-masing, so, habis-habiskan saja jatah gagalmu sekarang. Yang penting jangan menyerah berusaha melakukan yang terbaik hingga tiba masamu untuk berhasil.
8. Jika Gagal, Berpindah Haluan Bukan Berarti Kita Menyerah
Merasa benar-benar terpuruk? Ingin menyerah? Rasanya boleh-boleh saja. Asal, inget, “asal” nya ini ada syaratnya. Menyerah di sini bukan berarti totalitas menyerah pasrah pada takdir dan tidak melakukan apapun. Menyerah di sini adalah menyerah menyadari kemampuan diri, namun tetap terus berusaha menjadi lebih baik dengan mencoba berpindah haluan.
Setiap manusia dianugrahi kelebihan. Bisa saja kamu gagal di bidang A padahal sudah mati-matian mengerahkan tenaga, lantaran sebenarnya memang kemampuan dirimu bukan di situ. Ketika memutuskan berpindah ke B rasanya bukan masalah, asalkan kita benar-benar yakin bahwa B ini cocok dan bisa kita lakukan dengan optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar