Kobar semangat dan tekad pantang mundur menjadi modal perjuangan hingga titik darah penghabisan. Di tengah perjuangan membela kedaulatan negara, ternyata pahlawan kita mempunyai makanan kegemaran yang belum diketahui banyak orang. Inilah 5 makanan lezat yang jadi favorit para pahlawan nasional, barangkali sama denganmu juga. Simak, yuk!
1. Nasi Jagung
Untuk hidup sehat, kandungan nasi jagung memang lebih baik bila dibanding nasi putih. Salah satu pahlawan yang begitu menggemari nasi jagung adalah Presiden RI pertama, Bung Karno. Setiap pagi Bung Karno tak mau ketinggalan menikmati nasi jagung sebagai sarapan. Menurutnya, jagung adalah lambang dunia tani yang kuat.
2. Rawon
Sup hitam nan lezat kebanggaan Indonesia ini sudah memiliki banyak penggemar di seluruh dunia, termasuk Bung Karno. Pada era pemerintahannya, Rawon menjadi hidangan pada jamuan kenegaraan. Namun karena rawon masih tergolong ‘barang mahal’ pada masa itu, maka Bung Karno tidak bisa menikmatinya sesering nasi jagung.
3. Tumis Kangkung
Dari Bung Karno, kita berpindah ke Bung Hatta. Ternyata Bung Hatta sangat menggemari Tumis Kangkung serta menu sayuran lain, seperti Sayur Bayam dan Sayur Asem. Wah, ternyata Bung Hatta punya gaya hidup sehat ya?
4. Ayam Bakar
Dari Jepara, kita mengenal sosok inspiratif penggagas emansipasi wanita. Pahlawan tersebut bernama Raden Ajeng Kartini yang begitu menyukai menu serba ayam seperti Ayam Bakar, Ayam Besengek, Ayam Goreng, dan Ayam Betutu. Ternyata Ayam Bakar memang membius siapa saja, tak terkecuali pahlawan kita.
5. Bebek Suwar Suwir
Sewaktu menetap di Belanda untuk melanjutkan studinya, Sri Sultan Hamengku Buwono IX pernah menciptakan hidangan yang menggabungkan kultur Jawa dengan Eropa. Sri Sultan membuat steak "bebek suwar suwir"yang bisa dinikmati bersama setup nanas dan diguyur saus kedondong mengandung rempah. Daging bebek yang telah difillet diungkep bersama bumbu rempah untuk digabungkan dengan setupnya. Rasanya gurih bercampur segar. Penamaan yang unik ternyata berasal dari Mr. Smith, juru masak keraton asal Belanda yang menamakan menu tersebut “swat suur” namun mengalami pergeseran pengucapan oleh lidah Jawa menjadi suwar suwir.
Manakah dari makanan tersebut yang juga kamu sukai? Semoga tak hanya sama dalam selera, namun juga dalam semangat mempertahankan keutuhan negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar