Rabu, 22 Agustus 2018

Sukses Takkan Teraih Tanpa Kamu Percaya pada Dirimu Sendiri

Tak ada seorang pun yang akan percaya kepada kita jika kita sendiri tidak percaya pada diri sendiri. Kepercayaan diri kita akan dengan jelas tercermin dari cara kita berbicara, berjalan, dan membawakan diri.

Tak seorang pun tertarik dengan orang yang memiliki rasa percaya diri terlalu berlebihan sehingga sulit untuk dikendalikan. Meskipun demikian, kita masih perlu secara terus-menerus memperbaiki kepercayaan pada diri sendiri.


  • Berkonsentrasilah pada apa yang dapat kita lakukan dengan baik, bukan pada apa yang tidak dapat kita lakukan.
  • Berkonsentrasilah pada apa yang telah berhasil kita lakukan, bukan pada apa yang belum dapat kita lakukan.
  • Berkonsentrasilah pada apa yang kita kerjakan, bukan pada apa yang tidak kita kerjakan.

Sebagian orang beruntung karena telah dibesarkan di lingkungan yang membuat rasa percaya diri mereka berkembang dengan baik. Orang tua dan cara orang tua mengasuh menjadikan mereka orang yang berhasil.

Yang menyedihkan, kebanyakan dari kita tidak menerima ungkapan yang akan melambungkan rasa percaya diri. Namun, bukan berarti kita tidak dapat mengubahnya.

Luangkan waktu sejenak, ambillah secarik kertas dan tulislah semua yang telah kita raih dalam hidup. Jangan meremehkan apapun yang sudah kita raih, kemudian tulislah semua. Kita sering berpikir bahwa yang sudah kita raih belumlah seberapa.

Pikirkan mengenai kekuatan kita, semua kelebihan yang kita miliki, dan semua kepintaran kita. Bagaimana kita menilai diri sendiri dalam hal:

  • ketabahan hati;
  • popularitas;
  • pangkat;
  • humor;
  • daya tarik seksual;
  • kepribadian yang tenang;
  • mudah diajak bergaul;
  • kemurahan hati?

Saya selalu terkecoh dengan orang yang dianggap ‘pintar’. Apa artinya dan mengapa mereka dikatakan demikian? Itulah sebabnya saya tertarik dengan penelitian Howard Gardner, seorang prikolog dari Universitas Harvard. Teori Gardner mengenai multiintelegensia menyatakan bahwa kemampuan manusia untuk belajar dan memproses informasi beragam. Selain itu, kemampuan tersebut berbeda antara orang satu dengan orang yang lain; dan berkembang menjadi kecerdasan kita (multiple intelligences) sebagai lawan dari kecerdasan umum di antara kemampuan yang saling terkait. Pada tahun 1999 Gardner mencatat tujuh jenis kecerdasan, yaitu:


  1. Kecerdasan linguistik. Kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan berbahasa dan bagaimana seseorang menggunakannya. Penulis, penyair, pengacara, dan para juru bicara adalah mereka yang dianggap Howard Garder memiliki kecerdasan linguistik tinggi.
  2. Kecerdasan logis-matematis. Kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan berhitung dan menggunakan logika. Kecerdasan ini sering dikaitkan dengan berpikir secara ilmiah dan matematis.
  3. Kecerdasan musikal. Kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengapresiasi dan memainkan serta mengaransemen musik.
  4. Kecerdasan kinestetik. Kecerdasan yang berhubungan dengan ketrampilan fisik seperti olah raga, menari, dan aspek gerak yang lain.
  5. Kecerdasan spasial. Kecerdasan yang berkaitan dengan seni dan desain, serta kemampuan untuk mengenali tempat serta arah jalan.
  6. Kecerdasan interpersonal. Kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan berinteraksi dengan orang lain dan kepekaan sosial. Kecerdasan ini berhubungan dengan kemampuan untuk memahami niat, motivasi, dan keinginan orang lain. Para pendidik, sales, pemimpin agama, dan politisi serta penasihat memerlukan kemampuan interpersonal yang baik.
  7. Kecerdasan intrapersonal. Kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan memahami diri sendiri, menghargai perasaan, ketakutan, motivasi, dan kemampuan diri.


Jadi, jika suatu saat nanti seseorang mengatakan kepada kita mengenai orang cerdas, tanyakan kepada mereka mengenai desain, kemampuan untuk bergaul dengan orang lain, atau mengenai musik apa yang dapat mereka mainkan.

Ingatlah selalu bahwa kita memiliki kemampuan dan ketrampilan yang tidak dimiliki orang lain dan kita harus bangga terhadap kemampuan dan ketrampilan tersebut. Percayalah pada diri sendiri. Saat melihat jenis kecerdasan di atas, mungkin kita akan menyadari bahwa ternyata kita jauh lebih cerdas daripada yang kita perkirakan sebelumnya.

Tak ada hal yang seperti kecerdasan; seseorang memiliki kecerdasan ini dan itu. Seseorang harus memiliki kecerdasan hanya pada apa yang mereka lakukan. (Edgar Degas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar