Minggu, 03 April 2016

Panduan Membuat Brand Clothing Distro yang 100% Sukses!

Ya, memang, perusahaan harus mempunyai logo untuk menunjukan identitasnya. Tapi logo itu bukanlah sebuah perusahaan. Lebih dari itu, logo ialah visi dari sebuah perusahaan. Inilah yang membuat usaha clothing itu terus bertahan dan konsumennya loyal. Ini juga secara kasat mata menciptakan pemikiran, “Pantas aja clothing-annya laku, itu karena brand-nya kuat.”

Dari mana sebuah brand itu bisa kuat?

Itu bisa muncul bila kita mengetahui target pasar daribrand clothing-an kita. Dan logo itu hanyalah representasi dari pasar yang kita tuju.

Konkretnya, simbol, nama brand, tekstur, gambar yang dibungkus dalam layout nama brand kita itu harus merangsang indera yang kita miliki. Jadi, kalau logo semakin terasa banyak oleh indera, berarti brand itu semakin kuat, dong? Betul sekali!

Meski begitu, apakah kamu tahu sudah tahu cara membuat brand yang kuat? Bila belum, tak usah cemas. Karena di bawah ini kami sudah siapkan panduan yang bisa kamu jadikan pegangan.

1.Tetapkan karakter brand kamu

Ini tidak hanya bertujuan sebagai pembeda terhadap merek lain yang satu segmen dengan brand yang bakal kamu buat. Bukan. Tetapi ini lebih bagaimana kamu menentukan cara berkomunikasi dengan konsumen yang kamu tuju. Di mana nantinya diwujudkan dalam bentuk konsep baju. Misalnya, jenis baju apa yang kamu ingin buat: untuk formal atau informal, kesan yang ingin ditangkap konsumen itu seperti apa? Apakah rasa senang, bahagia, misterius atau “apa”. Itu semua harus jelas.

Masih belum menangkap maksudnya?

Gampang, kamu hanya perlu memperhatikansegmen pasar yang kamu ingin tuju; bagaimana gaya hidupnya, apa yang mereka butuhkan, simbol dan warna apa yang sesuai dengan segmen yang kamu tuju.

Jika sudah dapat jawabannya, otomatis gambaran konsep bajudan desain baju akan terlihat jelas. Sebab penetapan karakter suatubrandharus sesuai selera pasar agar produk yang dihasilkan related konsumen.

2. Berilah nama brand

Banyak orang suka bingung dan kesulitan untuk mendapatkan nama untuk brand-nya. Namun juga ada yang mudah dari letupan selewat dari imajinasinya. Mereka mencari inspirasi dari berbagai media, mulai dari majalah gaya hidup, portal berita, koran, program infotaiment, atau sekedar melihat apa yang di sekelilingnya.

Dan ..., semuanya itu sah-sah saja. Tak ada yang salah. Tapi, pastikan acuan dari memberi nama itu ialah hasil refleksi positioning brand dan cara kamu ingin mengomunikasikannya. Sebab kedua faktor inilah yang bakal memunculkan ikatan emosional dengan konsumen kamu.

3.Buat visualisasi logo

Bila kamu sudah menetapkan karakter brand dan nama brand kamu, sekarang saatnya menetapkan gaya visual dalam bentuk logo. Kami yakin kamu pasti sudah menemukan simbol, gambar, layout atau font yang menggambarkan segmen yang kamu tuju. Adapun dalam pembuatan logo ini, kamu bisa bekerja sama dengan art designer. Kamu bisa memberi tahu positioning dari brand baju kamu, nama dan mood yang akan diterima konsumen. Dan saat membuat logo ini--entah itu bentuknya berupa dari rangkaian huruf, gambar atau gabungan keduanya--buatlah yang simpel, mudah diingat atau tidak sama dengan brand yang pernah ada, katakanlah font.

4. Buatlah slogan

Kamu pasti pernah melihat logo Nike dengan slogan 'Just do it'-nya kan? Apa yang ada di benak kamu begitu melihat logo itu? Bila kamu berpikir bahwa itu representasi perlunya mempunyai sikap, pemberontakan, percaya diri untuk mengejar angan-angan kita, kamu betul! Nike sepertinya ingin memberi semangat itu.

Mereka ingin konsumennya untuk mengejar apa yang kita mau, tidak peduli dengan anggapan orang lain. Dan hasilnya Nike menjadi brand olahraga ternama di dunia lewat konsistensinya.

Lantas,apa yang bisa diambil pelajaran dari hal di atas? Hal itu menunjukan bahwa slogan jadi bagian yang tak bisa dipisahkan dalam sebuah brand. Mengapa? Bisa dibilang slogan ini ialah penambah dari value dari sebuah brand.Di mana itu lahir dari positioning brand dalam pasar yang ingin kamu tuju. Imbasnya, pesan atau semangat yang ingin disampaikan dalam sebuah brand diterima dengan baik oleh konsumen.

5.Tetapkan karakter brand dalam bentuk logo atau font.

Biasanya dalam tahap ini, creativepreneur akan membuat beberapa logo sebagai opsional untuk mereka pilih. Tak apa, itu biasa terjadi. Tapi pastikan dari logo yang kamu pilih bukanlah sekonyong-konyong apa yang kamu mau. Pilihlah logo yang berangkat dari kesimpulan selama observasi market, positioning brand terhadap merek lain dalam segmen yang kamu tuju, memakai simbol, gambar, font sesuai dengan jiwa konsumen, agar produk yang kamu buat nantinya bisa stand out dalam market.

Selain itu, jangan sampai lupa buatlah logo yang mudah diingat olah semua orang. Contoh logo apa saja? Meccanism-nya Zaskia Adya Mecca. Logo Ria Miranda by Ria Miranda, Peter Says Denim, dan lain banyak lagi.

Nah sekarang bagaimana ..., apakah kamu sudah punya ide untuk membuat logo clothing pertama kamu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar