Sabtu, 23 Januari 2016

Enam Langkah Menjelajah Kota Malang dalam Satu Hari

Malang adalah salah satu kota yang menarik saya untuk melakukan perjalanan. Kabarnya, banyak lokasi bersejarah maupun kekinian di sana. Perjalanan ke "Kota Bunga" ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Udara segar pegunungan menyambut saat saya tiba di Malang. Kota sejuk di tengah pegunungan ini ternyata menyimpan banyak kisah. Mari kita telusuri!

1. Jalan Ijen

Setahu saya, ijen dalam bahasa Jawa itu artinya sendirian. Saya mulai menyusuri Jalan legendaris ini sendirian. Setiap kota memang punya jalan yang legendaris. Di Jogja ada Jalan Malioboro, di Solo ada Jalan Slamet Riyadi, dan di Malang ada Jalan Ijen!

Berjalan di jalan ini rasanya seperti memutar waktu. Jejak-jejak kolonial masih terasa. Katanya, dulu di jalan ini adalah kompleks elit warga Belanda. Selain sejuk karena banyak pepohonan, banyak bunga juga tumbuh di sepanjang jalan. Namanya juga kota bunga. Jangan lupa tengok ke kanan dan ke kiri, masih banyak bangunan dengan arsitektur Eropa. Tangan saya langsung bergerak cepat memotret dengan kamera handphone. Jepret!

2. Patung Chairil Anwar

Sebagai seorang traveller, saya harus merasakan pengalaman berjalan kaki. Kali ini saya merasa seperti Indiana Jones yang berkelana dan mencari harta karun di kota yang belum pernah saya datangi sebelumnya. Mari blusukan!

Siapa yang tak kenal Chairil Anwar? Puisinya telah membangkitkan ribuan pemuda untuk berjuang melawan penjajah pada masa itu. Di kota ini, Chairil Anwar seolah masih hidup. Mitosnya, puisi-puisi Chairil Anwar sangat cocok dengan karakter warga Malang yang lugas, bersemangat, dan egaliter. Patung yang dibangun pada tahun 50’an ini mudah dikenali karena terletak di seberang Gereja Katedral. “Biar peluru menembus kulitku, aku tetap meradang menerjang,” begitu kutipan puisinya yang melegenda.

3. Museum Zoologi

Malang itu cukup luas rupanya. Mari kita telusuri lokasi lain yang bukan di pusat kota. Kamu ingin tahu lebih dalam soal binatang? Museum Zoologi Frater Vianey cukup menarik kita jadikan pilihan blusukan. Museum ini menyimpan koleksi biota laut yang lengkap. Menurut penuturan orang-orang, koleksi biota lautnya terlengkap di Indonesia.

Almarhum Frater Vianey adalah seorang zoologist kelahiran Belanda yang juga guru dan rohaniwan. Dia mengabdikan hidupnya untuk meneliti biota semacam kerang, serangga, ular, dan lain-lain. Ada puluhan ribu koleksi yang dipamerkan di sini.

Jadi mikir nih. Kalau orang luar rela meneliti kekayaan alam Indonesia, kenapa kita tidak mau mengenal sudut-sudut Indonesia? Saya jadi tambah semangat melanjutkan perjalanan. Oke, lanjut jalan!

4. Kampung Jodipan

Kalau tadi sudah jalan-jalan ke tempat yang bersejarah, sekarang saatnya main ke lokasi yang kekinian. Saya menuju Kampung Jodipan yang baru saja diresmikan akhir tahun lalu. Penasaran juga!

Wow, nggak nyangka! Rasanya seperti sebuah negeri khayal di cerita-cerita komik manga.
Kampung Jodipan itu awalnya seperti kampung-kampung pada umumnya di pinggiran Sungai Brantas. Kemudian Tim Mahasiswa UMM datang ke Jodipan untuk mengembangkan potensi daerah. Inilah Kampung Jodipan sekarang. Kampung yang warna-warni. Kita akan melihat warna yang berbeda di setiap atap dan tembok rumah.

Untuk mencapai kampung ini, kita akan melewati sebuah jembatan kaca yang melintasi Sungai Brantas. Melihat jembatan kaca ini, saya mikir dua kali. Pikiran pertama, kok mirip dengan jembatan kaca di China yang terkenal itu ya? Pikiran kedua, saya mau balik atau lanjut? Tapi, setelah lihat ada orang jalan melintas dengan santai, saya jalan juga.

5. Masih banyak lokasi unik di Malang

Kalau saya cek kembali daftar tujuan perjalanan di Malang, ada lebih dari 10 destinasi. Hari ini, menyusuri 4 lokasi saja sudah capek. Kota Malang memang belum selesai saya jelajahi tapi rasa lelah sudah terasa.

Saya lihat lagi daftar yang saya susun. Masih ada Museum Musik, Museum Bentoel, Museum Malang Tempo Doeloe, Jatim Park III, Omah Munir, Museum Brawijaya, D’topeng Kingdom. Check list masih panjang. Apa daya, tubuh harus istirahat. Saya harus segera menuju hotel untuk istirahat

6. Istirahat di hotel murah tapi gak murahan

Menjelajahi Kawasan Malang memang melelahkan. Butuh waktu berhari-hari untuk mengungkap semua pesona yang tersembunyi. Agar tubuh tidak terlalu lelah dan mengganggu perjalanmu, pastikan kamu beristirahat yang cukup.

Saya memilih Airy Rooms. Kenapa? Sebagai seorang traveller, perencanaan perjalanan termasuk perencanaan budget itu penting. Nah, Airy Rooms adalah pilihan yang tepat untuk para traveller. Saya mencatat banyak keuntungan yang saya rasakan.

Murah. Jelas saya tidak mau pilih hotel atau penginapan yang mahal. Fokus saya travelling itu berkunjung ke tempat-tempat yang unik. Maka, hotel yang nyaman dengan harga yang terjangkau seperti Airy Rooms ini menjadi pilihan utama.

Mudah. Kita mudah sekali menemukan Airy Rooms di setiap kota. Airy Rooms adalah jaringan hotel dan guest house yang tersebar luas di Indonesia. Tentu saja, lokasi hotelnya sangat banyak. Di tengah kota ada, di kawasan pinggiran juga ada.

Praktis. Saat merencanakan pergi ke Malang, saya sudah pesan kamar dulu dari Jogja. Sambil makan di Jalan Malioboro, saya pesan kamar di Airy Rooms Malang lewat aplikasi Android di ponsel. Kamu juga bisa pesan lewat website maupun aplikasi iOS. Bayarnya pun praktis – bisa lewat transfer bank, kartu kredit, atau di gerai Indomaret. Kalau saya sih pilihan terakhir sambil beli kopi.

Nyaman. Namanya juga perjalanan. Kita tentu mengharapkan akomodasi yang nyaman. Saya termasuk nggak rewel soal tempat inap. Yang penting fasilitas minimal terpenuhi: tempat tidur bersih, AC dingin, ada TV layar datar untuk menonton drama favorit, perlengkapan mandi – biar nggak ribet bawa dari rumah, shower air hangat, air minum gratis, dan tentu saja wifi gratis. Murah, tapi nggak murahan karena fasilitasnya komplit.

Sudah! Kalau penginapan punya kriteria tersebut, saya siap melanjutkan perjalanan berhari-hari lagi. Tempat yang nyaman untuk menginap akan menyegarkan tubuh kita. Esoknya, kita akan kembali melanjutkan perjalanan dengan semangat 45.

Hari ini saya telah menemukan harta karun di Kota Malang yaitu pesona historis dan kreativitasnya. Besok saya siap untuk terpana karena menemukan harta karun yang lain. Karena hari ini perjalanan telah usai, saya mau istirahat dulu di Airy Rooms. See you next day!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar